iNSulteng - Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam, khususnya bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari Arafah bagi para jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
Keutamaan puasa Arafah sangat besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Baca Juga: Menyambut Hari Raya Idul Adha: Panduan Lengkap 10 Hari Pertama Dzulhijjah 2025
Baca Juga: Menuju Ridho Ilahi: Memaksimalkan Keberkahan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Niat Puasa Arafah:
Niat puasa Arafah dibaca pada malam hari sebelum memulai puasa, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah. Berikut niat puasa Arafah dalam bahasa Arab dan latin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumal ‘Arafah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.
Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah:
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah.
Untuk mengetahui tanggal pastinya, kita perlu merujuk pada kalender Hijriah yang akurat dan telah disepakati oleh pemerintah atau lembaga keagamaan setempat.
Baca Juga: Banjir Bandang Menerjang Desa Wombo, Donggala: Warga Butuh Bantuan Segera