olahraga

TERBARU! 127 Orang Tewas Kerusuhan Pendukung Arema FC dan Pendukung Persebaya!

Minggu, 2 Oktober 2022 | 06:18 WIB
RIBUAN suporter Arema turun ke lapangan mengejar para pemain Arema serta officialnya. Mereka tak puas karena timnya dikalahkan rival bebuyutannya Persebaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan Malang.

iNSulteng – Kabar terbaru pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Pagi ini, Minggu 2 Oktober 2022 jadi sejarah kelam sepak bola Indonesia.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

Baca Juga: NGERI! Korban Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Nyaris 200 Orang, Bertambah Lagi?

Baca Juga: Kerusuhan Aremania vc Pendukung Persebaya, PSSI Turunkan Tim Investigasi ke Stadion Kanjuruhan Malang!

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Baca juga: Kericuhan terjadi usai Arema FC dikalahkan Persebaya

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Sesungguhnya, lanjutnya, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Halaman:

Tags

Terkini