Dari segi teknis, Xiaomi 17 Pro dipersenjatai chipset terbaru Qualcomm, Snapdragon 8 Elite Gen 5, dengan dua inti Orion Prime yang mampu berjalan hingga 4,6 GHz, ditambah RAM 16 GB, dan Android 16 berbasis HyperOS 3.
Dalam uji Geekbench, Xiaomi 17 Pro Max mencatat skor single-core 3.812 poin dan multi-core 11.993 poin. Angka ini sukses menyalip performa multi-core Apple A19 Pro, menunjukkan bahwa Xiaomi telah naik kelas dan tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Transmisi CVT dan Manual: Pilihan Terbaik untuk Kendaraan Anda!
Di sektor kamera, Xiaomi mempertahankan kolaborasinya dengan Leica. Tiga sensor 50 megapiksel hadir untuk lensa utama, telefoto, dan ultrawide.
Lensa telefoto bahkan mendukung zoom optik lima kali, sementara aperture utama F1,67 menjanjikan hasil foto low light yang lebih konsisten.
Jika dibandingkan dengan iPhone 17 Pro yang masih mengandalkan keunggulan software dan sensor buatan Sony, Xiaomi bermain dengan kombinasi hardware gahar plus branding Leica.
Hasilnya, dunia fotografi mobile makin panas, dan pengguna punya lebih banyak pilihan serius di level premium.
Salah satu sektor paling menampar Apple adalah baterai. Xiaomi 17 Pro hadir dengan baterai 6.300 mAh, mendukung fast charging 100 watt plus wireless charging 50 watt.
Varian Pro Max bahkan dikabarkan membawa baterai 7.500 mAh, angka yang terdengar gila untuk ukuran flagship.
Bandingkan dengan iPhone 17 Pro yang masih bertahan di kisaran baterai 3.000-an mAh dengan pengisian sekitar 20 watt.
Meskipun Apple selalu mengandalkan optimalisasi software untuk daya tahan baterai, publik tetap membandingkan angka mentah ini, dan angka besar selalu lebih seksi di mata konsumen awam.
Apple mulai tersandung. Di titik inilah narasi awal kehancuran iPhone mulai relevan. Bukan berarti Apple langsung runtuh begitu saja, tetapi Xiaomi 17 Pro berhasil membuka celah kelemahan Apple yang selama ini ditutup rapat dengan branding premium.
Apple terlihat stagnan, terlalu nyaman dengan inovasi bertahap, sementara Xiaomi berani keluar jalur. Presiden Xiaomi, L Weing, bahkan dengan percaya diri menyebut seri 17 sebagai lompatan terbesar dalam sejarah seri numerik Xiaomi, sinyal bahwa Xiaomi ingin menggeser persepsi global dari pembuat HP murah menjadi pemain premium sejati.
Satu hal yang membuat Apple masih dominan adalah ekosistemnya yang mulus. Namun, dengan HyperOS yang semakin matang, Xiaomi mencoba membangun narasi ekosistem versi mereka.