international

Menko Airlangga Paparkan Komitmen Indonesia Memperjuangkan 3 Agenda Utama G20 2022 kepada Sekjen PBB Yakni

Jumat, 28 Oktober 2022 | 09:20 WIB
Pertemuan bilateral Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres

Baca Juga: Wakapolri Pimpin Tactical Floor Game, Susun Strategi Pengamanan KTT G20 di Bali

"Indonesia berkomitmen dalam memperjuangkan ketiga agenda utama G20 tahun ini yakni Global Health Architecture, Digital Economy Transformation, serta Energy Transition,” ungkap Menko Airlangga.

Komitmen negara-negara G20 dalam Financial Intermediary Fund untuk Pandemic Prevention,
Preparedness, and Response (PPPR) diwujudkan melalui peningkatan alokasi
pendanaan.

“Di dalam negeri, Indonesia telah memprioritaskan agenda transisi energi dengan mengejar berbagai program seperti dekarbonisasi melalui coal-phase out, hydro power plant serta penjajakan kerjasama Carbon-Capture Utilization Storage (CCUS),” imbuh Menko Airlangga.

Baca Juga: BANGKIT KEMBALI !! Nokia X 30 5G Meluncur, Mampukah Nokia Mencuri Banyak Perhatian ?

Baca Juga: Legendaris Yamaha Tahun 70-an kembali Hadir! Cek Tampilan Terbaru Yamaha SR 400 2023

Dalam pembicaraan menyangkut krisis global, Menko Airlangga menyampaikan
bahwa ketahanan pangan Indonesia dinilai relatif kuat dengan adanya surplus
produksi pangan dan ketersediaan pupuk untuk kedepannya.

Terkait konflik di Ukraina, disrupsi pangan, dan produk pertanian global, Menko Airlangga
menyampaikan apresiasi atas upaya Sekjen PBB dalam pembentukan Global Crisis Response Group (GCRG) dan Black Sea Initiatives.

Perjanjian tersebut akan
berlangsung selama 120 hari dari bulan Juli dan akan berakhir pada bulan November
ini.

Baca Juga: MEMPESONA! 5 Varian Baru Chevrolet Trax 2023, Siap Ganggu Pasar Honda HR-V

Baca Juga: Lebih Keren! Update Warna Baru Honda CB650R dan CBR650R 2023

"Pemerintah Indonesia mendukung perpanjangan Black Sea Initiatives hingga melampaui November 2022,” ungkap Menko Airlangga.

“Perpanjangan durasi perjanjian Black Sea Initiatives masih dibicarakan bersama
dengan semua pihak, namun PBB optimis bahwa pihak yang terlibat akan menyetujui hal ini, dan semoga perpanjangan perjanjian tersebut dapat diumumkan segera.

Dampak sanksi dunia terhadap sistem perbankan dinilai masih menjadi hambatan
bagi ekspor komoditi produk pertanian seperti gandum dan juga bahan baku pupuk,” ujar Sekjen PBB menanggapi Menko Airlangga.

Baca Juga: Jelang HUT PGRI di Buol! Guru di Bunobogu Wajib Setor Rp200 Ribu? Ini penjelasan Ketua PGRI Bunobogu

Halaman:

Tags

Terkini