iNSulteng - Nama Amber Heard kembali panas setelah kasus KDRT yang menjadi penyebab perceraiannya dengan Johnny Deep dibuka dalam persidangan yang sempat tertunda dua tahun akibat pandemi.
Laporan terkini dari persidangan menyebutkan jika Amber Heard mengidap dua gangguan kepribadian, yakni gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian ambang, dikutip dari YouTube Law&Crime Network, pada Sabtu, 30 April 2022.
Hal tersebut dipaparkan oleh psikolog klinis dan forensik dari pihak Johnny Depp, yakni Shannon Curry, saat gelaran sidang minggu kedua di Virginia, Amerika Serikat, pada Selasa, 26 April 2022 waktu setempat.
Dalam sidang pencemaran nama baik tersebut, tim hukum Johnny Depp memanggil saksi ahli Dr. Shannon Curry ke persidangan.
Dr. Curry memaparkan kepada pihak pengadilan bahwa dirinya diminta untuk mengawasi dan melakukan evaluasi psikologis Ms. Heard pada Oktober 2021.
Setelah melakukan pertemuan dengan sang bintang Aquaman tersebut, di waktu yang berbeda pada Desember 2021 melalui FaceTime, serta meninjau dokumen kasus dan catatan medis Amber, Dr. Curry mengungkapkan jika Amber mengalami dua diagnosis, yaitu gangguan kepribadian ambang dan gangguan kepribadian histrionik.
Lalu, apa sih gangguan kepribadian ambang dan histrionik, seperti yang dialami Amber Heard? Simak penjelasannya di bawah ini ya!
Apa itu gangguan kepribadian ambang?
Menurut National Institute of Mental Health, gangguan kepribadian ambang didefinisikan sebagai penyakit mental yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosinya.
Hilangnya kontrol emosi ini dapat meningkatkan impulsif, memengaruhi perasaan seseorang tentang dirinya sendiri, dan berdampak negatif pada hubungannya dengan orang lain.
"Orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami perubahan suasana hati yang intens dan merasakan ketidakpastian tentang bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri," papar Dr. Shannon Curry dari laman distractify.com yang telah dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia.
Perasaan mereka terhadap orang lain dapat berubah dengan cepat, dan berubah dari kedekatan yang ekstrem menjadi ketidaksukaan yang ekstrem. Perasaan yang berubah ini dapat menyebabkan hubungan yang tidak stabil dan rasa sakit emosional," lanjut Dr. Shannon Curry.
Selama kesaksiannya, Dr. Curry menjelaskan seseorang dengan gangguan kepribadian ambang sering bertindak seakan-akan putus asa untuk mencegah orang lain meninggalkan mereka, bahkan melakukan tindakan ekstrem.
Apa itu gangguan kepribadian histrionik?