iNSulteng - Dunia dikejutkan oleh tragedi jatuhnya pesawat Air India tujuan London di Ahmedabad, India, pada 10 Juni 2025.
Pesawat Boeing 737 MAX yang baru saja lepas landas itu mengalami kecelakaan maut yang menewaskan 244 jiwa.
Korban terdiri dari 169 warga India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugal, dan 1 warga Kanada.
Baca Juga: Viral, Afgan Taklukkan Mic Bus Kresek dan Hibur Jamaah Haji
Baca Juga: VIRAL! Muak Dengan Genosida, Pemuda Amerika Tembak M4T1 Dua Orang Staf Kedutaan Israel
Duka mendalam menyelimuti keluarga korban dan seluruh dunia atas peristiwa tragis ini.
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap investigasi, namun dugaan awal mengarah pada kegagalan mesin pesawat.
Hal ini tentu saja menjadi sorotan tajam bagi produsen pesawat, Boeing, dan memicu kekhawatiran akan keamanan pesawat Boeing 737 MAX.
Model pesawat ini sebelumnya juga pernah terlibat dalam kecelakaan fatal, sehingga tragedi Air India ini kembali menguak keraguan publik terhadap keselamatannya.
Dampak dari kecelakaan ini pun terasa hingga ke pasar saham global. Harga saham Boeing (BA) mengalami penurunan signifikan.
Pada penutupan perdagangan 9 Juni 2025, harga saham Boeing berada di angka US$214,00. Namun, hingga 12 Juni 2025, harga saham tersebut anjlok hingga 7,8%, menjadi US$197,52.
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap reputasi dan masa depan Boeing setelah kecelakaan maut ini.
Tragedi Air India di Ahmedabad menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan penerbangan dan pengawasan ketat terhadap perawatan dan pemeliharaan pesawat.
Investigasi yang menyeluruh dan transparan sangat diperlukan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini dan mencegah tragedi serupa terjadi di masa mendatang.