iNSulteng - Belakangan ini, jenis diet intermittent fasting mulai digandrungi banyak pejuang weight loss. Tidak heran, pasalnya metode diet satu ini dikenal tidak menyiksa seperti jenis-jenis diet kebanyakan.
Diet intermittent fasting membebaskan kamu untuk makan makanan apa saja yang kamu suka, namun hanya pada jam-jam tertentu.
Dikenal juga dengan diet puasa, metode intermittent fasting memang mirip seperti puasa, di mana kamu bisa makan sepuasnya saat jam puasa sudah berakhir. Biar nggak bingung, yuk kita bahas lebih dalam!
Mengenal intermittent fasting
Sejatinya, metode diet ini memang bukan fokus pada jenis makanan apa yang kamu konsumsi. Melainkan kapan waktu kamu mengonsumsi makanan tersebut.
Metode ini selain bisa membantu menurunkan berat badan, ternyata juga bermanfaat meningkatkan metabolisme tubuh agar lebih sehat.
Jenis diet ini bertujuan untuk mengatur pola makan dengan berpuasa selama beberapa jam dalam sehari. Bedanya, saat jam puasa kamu tetap bisa minum air putih.
Diet puasa ini tidak mengharuskan kamu untuk mengurangi porsi makanan yang kamu konsumsi. Asalkan kamu makan pada jam-jam bebas puasa, kamu tetap bisa makan seperti biasanya.
Jam-jam puasa intermittent fasting
Sebenernya kamu bebas saja menentukan sendiri jam puasa sesuai dengan kemampuanmu. Namun, puasa yang umum dilakukan para pegiat intermittent fasting ialah seperti di bawah ini…
Puasa 12 jam sehari
Metode puasa 12 jam dalam sehari ini cocok untuk kamu yang pemula dalam diet intermittent fasting. Caranya pun sebenarnya sama dengan puasa Ramadhan yang biasa sebagian dari kamu lakukan.
Dalam waktu 24 jam atau sehari, kamu memiliki waktu makan selama 12 jam dan juga puasa selama 12 jam. Kamu juga bebas memilih jam mulai puasa sesuai keinginanmu sendiri.
Puasa 16 jam sehari
Jika tubuhmu sudah mulai terbiasa puasa selama 12 jam, kamu bisa menaikkan intensitasnya menjadi 16 jam. Tapi hal ini opsional saja, ya.