gaya-hidup

Studi: Anak Muda Jaman Sekarang Rentan Bermasalah dengan Kesehatan Mental. Apa Penyebabnya?

Jumat, 17 Februari 2023 | 14:35 WIB
Banyak anak muda terkena gangguan kesehatan mental (Freepik)

iNSulteng - Seiring dengan mudahnya akses informasi mengenai kesehatan mental, nyatanya tidak membuat remaja di Indonesia bebas dari masalah-masalah mental seperti stress dan depresi.

Dikutip dari laman resmi Data Indonesia, sebanyak satu dari tiga remaja Indonesia berusia 10 sampai 17 tahun memiliki masalah kesehatan mental. Angka tersebut setara dengan 15,5 juta remaja dalam negeri.

Hal tersebut berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Indonesia National Adolescent Mental Health Survey atau disingkat I-NAMH.

Hasil survey juga menunjukkan jika gangguan kecemasan merupakan jenis gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja, yakni 3,7 persen.

Adapun gangguan tersebut merupakan gabungan antara fobia atau ketakutan sosial serta gangguan kecemasan secara menyeluruh.

Ironisnya lagi, ditengah mudahnya akses ke berbagai fasilitas kesehatan, hanya sedikit remaja yang meminta bantuan profesional untuk membantunya menangani masalah kesehatan mental tersebut.

Hasil survey juga menunjukkan bahwa selama pandemi Covid-19, sebanyak satu dari 20 remaja merasa lebih cemas, depresi, kesepian, dan sulit untuk berkonsentrasi dibandingkan sebelum pandemi menyerang.

Gangguan mental ini nyatanya juga menyerang remaja maupun generasi milenial di berbagai negara lain, seperti Amerika Serikat.

Seorang psikolog senior asal Virginia, Amerika Serikat, Russ Federman, menyimpulkan bahwa fenomena ini bukan disebabkan karena adanya hal yang salah dari budaya masyarakat modern.

Aspek teknologi dan ekonomi lah yang ternyata membawa pengaruh besar terhadap munculnya fenomena ini.

Faktor kompetisi dan perfeksionisme

Disadari atau tidak, paparan media sosial membawa pengaruh yang cukup kuat terhadap para remaja. Hal ini meliputi gaya hidup ideal, bentuk tubuh ideal, pasangan ideal, serta ilusi ideal lainnya.

Hal ini lah yang akhirnya membuat generasi remaja memulai kompetisi dengan berusaha mencapai standar kesempurnaan yang ia ciptakan sendiri.

Dorongan kompetisi ini hadir karena mereka merasa teman-temannya lebih ‘sukses’ dibandingkan dirinya. Akhirnya pada titik tertentu, muncullah rasa cemas bahkan depresi akibat ambisi dalam mencapai kesuksesan tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

Awas Salah! Ini Waktu Ideal Mencuci AC, Yuk Simak!

Selasa, 5 Agustus 2025 | 20:01 WIB