iNSulteng – Semakin ke sini semakin canggih dunia otomotif dengan adanya kendaraan mobil bertenaga Hybrid atau Hybrida.
Kendaraan Hybrida dipastikan akan banyak menghiasi jalan di dunia dimulai tahun depan atau tahun 2023.
Apa itu Hybrid? Kita ulas di artikel ini, Selasa 16 Agustus 2022
Baca Juga: 4 Dekade Tampil Mewah, Honda Vario 125 ISS Black Masih jadi Buruan Pelanggan, Segini Harga Jualnya
Baca Juga: WOW! Segway Keluarkan Empat Skuter Listrik Pintar di GIIAS 2022, Gambarnya Begini, Cek Harga!
Kendaraan hibrida adalah sebuah kendaraan yang menggunakan dua atau banyak sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan tersebut.
Sebutan ini lebih umum merujuk pada kendaraan listrik hibrida (HEV) yang menggabungkan sebuah mesin pembakaran dalam dengan satu atau banyak motor listrik.
Pada kendaraan hibrida yang mesin penggeraknya disusun secara seri, baterai digunakan sebagai sumber energi untuk baterai mobil. Setelah energi baterai habis, Auxiliary Power Unit digunakan untuk memutar generator dan kembali mengisi baterai.
Jenis Auxiliary Power Unit yang digunakan umumnya adalah mesin diesel yang memiliki daya guna yang besar selama pengisian baterai. Auxiliary Power Unit berhenti bekerja setelah baterai terisi penuh. Lama pengisian baterai disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan energi di dalam baterai.
Pada kendaraan hibrida yang mesin penggeraknya disusun secara paralel, Auxiliary Power Unit dapat menggerakkan kendaraan hibrida. Sifat Auxiliary Power Unit lebih sedikit sebagai pengisi baterai dan lebih banyak sebagai pemasok daya listrik pada mesin kendaraan. Pada pengaturan hibrida paralel, baterai akan terisi jika kendaraan dalam kondisi kecepatan yang pelan.
Pemakaian penyejuk udara dan akselerasi membuat baterai dan Auxiliary Power Unit bekerja bersamaan. Pengaturan hibrida paralel tidak cocok memakai sel tunam sebagai pengisi baterai karena kemampuan utamanya adalah menghasilkan daya gerak.
Kendaraan hibrida menghasilkan panas selama proses kerja dari motor bakar yang hanya terbuang menjadi limbah energi. Penyebabnya adalah ketidakmampuan sistem hibrida dalam menyerap panas yang terbuang.
Masalah ini dapat diatasi dengan menerapkan efek termoelektrik khususnya efek Seebeck dalam bentuk generator termoelektrik. Bahan semikonduktor yang memiliki dua sumber suhu dengan nilai yang berbeda dapat menghantarkan arus listrik jika memiliki efek termoelektrik.
Motor bakar menghasilkan emisi gas buang pada kendaraan hibrida dengan suhu mencapai 200-300oC sementara suhu lingkungan sekitarnya berada pada rentang suhu 30-35oC. Perbedaan suhu ini akan menghasilkan efek termoelektrik pada generator termoelektrik dan menimbulkan gaya gerak listrik.